Jumat, 12 Agustus 2011

CATUR GURU DAN GURU RAHASIA LAINNYA


OM Svastyastu

Mungkin sudah tidak asing lagi telinga kita mendengar istilah Catur Guru.catur guru adalah 4 guru yang patut kita hormati.

1. Guru swadyaya : Tuhan.Tuhan adalah Guru yang tertinggi yang mengajarkan kita banyak hal melalui Kitab suci.

2. Guru Rupaka : Orang tua kita. Orang tua adalah guru yang mulia,yang telah berjasa merawat kita sejak kecil dan mengajarkan kita banyak hal

3. Guru Wisesa : Pemerintah. Pemerintah adalah guru yang perlu kita hormati karena beliau telah berjasa pada kita dalam membangun Negara.

4. Guru pengajian : guru sekolah. Guru sekolah adalah guru yang telah mengajarkan kita etika dan lain sebagainya di lingkup sekolah/kampus

Sebenarnya ada banyak guru yang ada di dunia ini,bukan hanya 4 guru diatas saja.

Dalam artian luas,guru adalah setiap sesuatu yang bisa memberikan kita pelajaran yang bermanfaat bagi kita.

Guru yang harus kita Hormati selain keempat guru tersebut adalah :

1. Diri kita

Pengalaman diri adalah guru yang terbaik.benar,pengalaman adalah guru yang terbaik bagi kita.karena pengalaman baik yang bersumber dari pribadi kita mampu memberikan semangat luar biasa untuk menjadi lebih baik kedepannya.

Pengalaman-pengalaman indriya adalah contoh hasil rekaman otak yang berfungsi untuk “guru”,dimana dikemudian hari kita bisa melakukan apa yang dulu nya pernah baik kita lakukan.

2. Belajar dari orang lain

Berkat pergaulan kita bisa belajar.setiap masalah pasti mempunyai faedah.sharing teman-teman adalah karunia berharga dari sebuah pergaulan.namun pergaulan bak pisau belati.dimana bila kita bisa mengambil makna dari sebuah pergaulan,maka kita bisa selamat,namun jika tidak maka celaka lah kita.

3. Laksana Pemulung

Mengapa pemulung dikatakan guru? Karena pemulung memang seorang guru.pemulung bisa mengambil sesuatu yang berharga di tumpukan sampah.begitu pula seharusnya kita,bisa meniru pemulung.pemulung menunjukan sikap mencari sesuatu yang baik meskipun dalam keadaan yang kotor.

Dan terakhir Mulailah belajar dari hal-hal yang tidak pernah kita “guru” kan sebelumnya,masih banyak guru-guru yang belum kita temukan dalam hidup ini.

Dan Veda adalah Pengetahuan suci.pengetahuan adalah sumber kebahagiaan.tanpa pengetahuan,maka kita tak akan mencapai kebahagiaan, pengetahuan tentang tuhan,adalah pengetahuan tertinggi bagi umat Nya. Dari itulah Tuhan dikatakan guru yang utama.

SegalaNya bersumber dari Tuhan

Om Santih,Santih,Santih Om

Kamis, 11 Agustus 2011

Memilih yang manapun ternyata masih Dilema

Om Svastyastu

Hindu mengajarkan Dharma,dan Dharma tertinggi adalah Ahimsa,yaitu tidak menyakiti makhluk hidup.point tadi adalah kunci dari Dharma.sebenarnya bisa dikatakan lugasnya hindu jika bisa janganlah mengkonsumsi daging.karena daging didapat dari hasil melukai terlebih dahulu.sama seperti ketika kita ikut menikmati uang hasil rampasan atau perampokan.antara perampok dan penikmat uang hasil rampokan sama-sama berdosa.

Keunikan-keunikan pun terjadi dalam Hindu.Hindu tetaplah Hindu,namun penerapannya tentu akan berbeda-beda tergantung bagaimana kita memaknai ajaran Hindu tersebut.

Ada yang menyatakan boleh membunuh binatang asalkan tujuannya jelas.untuk dimakan,untuk tamu,yadnya,ataupun bahkan untuk para sulinggih.

Segelintir sulinggih di Bali masih mengkonsumsi daging.memang konsumsi dagingnya terbatas.tidak semua daging dikonsumsi.daging yang dikonsumsi biasanya harus sesuai dengan kajian filosofisnya.mengkonsumsi daging ayam untuk para sulinggih sungguh dihindari.

Hmm,sepertinya menarik,kenapa mengkonsumsi daging ayam itu begitu dihindari? Alasannya adalah karena,ayam semasa hidupnya selalu berkelahi dengan teman2 nya.jika mengkonsumsi daging ayam,maka dipercaya bahwa sifat –sifat ayam akan melekat pada diri kita,yah seperti tadi,artinya sifat kita akan sama seperti ayam,yaitu suka bertengkar.

Ada pula daging yang direkomendasikan (belum tahu darimana asal slokanya),sulinggih bersedia mengkonsumsi daging bebek,artinya tentu bebek mempunyai sifat yang lebih baik daripada ayam?

Hmm,ya.telinga saya sering mendengar bahwa sifat hidup bebek begitu baik.dimana bebek tidak suka bertengkar seperti ayam,mereka hidup berdampingan,antri ,penurut,bisa memilah-milah makanan dalam lumpur.

Sepertinya sekilas sangat bagus filosofi ini,dimana ayam dan bebek seolah berbeda kualitas begitu jauhnya.ayam mendapat perolehan buruk terhadap bebek jika dibandingkan berdasarkan sifat hidupnya,terutama sosial.

Oke.saya setuju walaupun sedikit dan masih berniat untuk tersenyum untuk hal satu ini..

Mari kita kaji,apakah bebek itu bersifat jauh lebih baik dari ayam?

1. Bebek

Bebek dikatakan hewan yang bias antri,hidup rukun.bebek bias menyaring makanannya walaupun dalam lumpur,dan bulu2 mereka tetap bersih jika sedang mencari makanan ditempat kotor karena mengandung minyak pada bulunya.

“Bebek bias menyaring makanannya” maknanya adalah : kita harus bias memilah mana baik dan mana buruk.

“Bulu bebek tetap bersih” maknanya agar kita bisa bersih hati dan pikiran,walaupun dalam kondisi yang buruk sekalipun(lumpur)

“Bebek hidup rukun” maknanya agar kita mampu hidup penuh toleransi,rukun dan selalu dalam rel-rel yang telah ditetapkan.

Ok,pernyataan diatas adalah pernyataan secara umum.sekali lagi, apakah bebek itu bersifat jauh lebih baik dari ayam?




Keburukan bebek adalah terlalu patuh terhadap peternak,digiring kekiri,dia kekiri,digiring kekanan ikut kekanan bersamaan,digiring ke jurang pun bebek itu mau –mau saja.

Maknanya , arah hidup kita tidak boleh seperti bebek.terlalu penurut.karena siapa yang mengajari kita belum tentu mengarahkan kita pada kebaikan.

Keburukan bebek yang kedua adalah bertelur sembarangan,bebek bukanlah tipikal hewan yang keibu-ibuan.bebek bertelur dimana saja,seakan lupa kalau itu calon anaknya.

Bebek adalah binatang yang paling cuek ,makanya serring kita dengar ,”cuek bebek”

Maknanya adalah : kita jangan meniru sifat-sifat bebek dimana bebek membiarkan begitu saja anak-anaknya ,seharusnya kita peduli seperti ayam mengerami telur nya dengan penuh kelembutan sekaligus proteksi yang tinggi.

2. Ayam

Ayam dikatakan mempunyai sifat-sifat yang buruk,yaitu suka berkelahi dengan temannya,binatang yang kotor dan menjijikan.

Sebenarnya itu kajian filosofi yg masih dangkal,karena jika kita bicara filosofi artinya kita harus sudah siap untuk menggali sedalam-dalamnya tanpa mengenal lelah. filosofi juga mesti obyektif dan penuh kebijaksanaan.

Apa yang menarik dari ayam? Mari kita menelusurinya.

Ayam,Binatang ini sungguh luar biasa.mereka bisa menjadi alarm setiap paginya bagi para ibu-ibu yang biasa bangun pagi untuk memasak. ayam adalah hewan yang sangat dinamis,walaupun terkurung dalam sangkarpun,ayam tetap menjalankan kewajibannya untuk berkokok dipagi hari.dan ayam berani membela haknya,.

“ walaupun terkurung dalam sangkarpun,ayam tetap menjalankan kewajibannya untuk berkokok dipagi hari “

Makna penggalan kalimat diatas adalah ,kita harus tetap bisa menjalankan Dharma walaupun berada jauh dari rekan-rekan kita yang lain.

“ayam berani membela haknya,”

Perhatikan kalimat diatas,kita maknai sifat-sifat ayam ini.makna yang terkandung adalah sifat-sifat berjuang dalam Hindu.dalam mahabratha begitu gigihnya Dharma melawan Adharma laksana sifat ayam yang berani berjuang demi hak.

Ayam memiliki sifat-sifat keibuan yang begitu tinggi,protektif terhadap serangan musuh namun tetap bisa menyayangi anak2nya.sebelum bertelur,ayam sudah mencarikan tempat yang cocok ,nyaman dan hangat untuk calon anak-anaknya.

“ Ayam memiliki sifat-sifat keibuan yang begitu tinggi ”

Maknanya adalah : mempertahankan Dharma untuk keturunan kita kelak,jangan hanya berlabel Hindu saja,namun ternyata di hati kita tidak merasa Hindu.inilah peranan para sulinggih untuk “tidak lupa pada telur” yang sudah ditetaskan,sama seperti ayam yang selamanya tak akan menyia-nyiakan keturunannya.hal ini juga berlaku untuk para orang tua yang sejak dini harus mengajarkan dan menjaga kehinduan untuk para anaknya.

dan taukah diantara bebek dan ayam yang mana yang lebih bertanggung jawab? Merekalah Ayam. Bahkan mereka dipercaya untuk mengerami telur-telur bebek pula oleh peternak. Tak percaya? Buktikan saja.

so?

Hindu menjaga sesuatu yang berguna dengan melestarikannya,namun segelintir oknum berharap agar filosofi seekor hewan berbaur dengan dirinya dengan cara mengkonsumsinya.

Konsep tri hita karana adalah tiada lain demi Dharma

1. Pawongan : menjaga hubungan harmonis dengan sesama manusia

2. Palemahan : menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan

3. Prahyangan : menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan

Dalam konteks ini kita mengambil point kedua,yaitu palemahan.palemahan yang aspek utamanya adalah lingkungan,intinya adalah menjaga lingkungan dengan melestarikan salah satunya adalah hewan.hewan yang mempunyai sifat-sifat lebih baik dari yang lainnya bisa kita manfaatkan dengan cara mempelajari sifat-sifatnya,namun bukan dengan cara mengkonsumsinya.

Mari kita simpulkan poin-poin nya :

1. Maksud sulinggih adalah menyamai sifat-sifat alami unsur-unsur alam dengan cara mengkonsumsinya.

Jujur saja,jika memang demikian,mengapa tidak memakan daging sapi saja ? karena sudah sangat jelas sapi adalah hewan yang paling tinggi sifat-sifat luhurnya.tidak perlu saya paparkan lagi keistimewaan sapi.

2. Jika jawaban dari point 1 adalah “sapi disucikan oleh veda”, Ada indikasi bahwa filsafat bebek ini adalah filsafat pribadi atau sekelompok golongan untuk mencari celah-celah ajaran Veda.Veda tidak secara gamblang menyuruh untuk tidak memakan daging bebek.dan sekaligus dengan cara ini maka memakan daging tertentu untuk sulinggih dianggap begitu tinggi nilai filosofisnya bagi masyarakat.sehingga masyarakatpun memakluminya.

3. Adanya penyimpangan-penyimpangan ajaran Veda demi kepuasan indriya,maka timbullah filsafat-filsafat baru.

4. Sekalipun benar bahwa dengan mengkonsumsi daging bebek seorang sulinggih bisa mengadopsi sifat-sifat bebek(yang baik),terlepas dari hal itu,sulinggih tetap masih belum bisa menjalani ahimsa dengan sempurna.

Dan Jelas disini bahwa ayam tak selamanya bernilai buruk dan bebek tidak selalu bernilai baik.dan apalagi dalam Veda, sekelas sulinggih seharusnya mampu menerapkan ajaran Veda lebih ketat daripada yang lainnya,karena sulinggih mengemban tugas lebih yaitu menjadi Brahmana Warna dalam masyarakat,dan kesimpulannya ,Memilih yang manapun ternyata masih dilema.

Mungkin tulisan ini konyol bagi sebagian besar masyarakat Hindu,tapi bagi saya hal ini penting,karena dalam Prahyangan,ujung tombak utama kita adalah Sulinggih(Brahmana Warna).jika sekiranya tulisan saya buruk,lihatlah tulisan ini sebagai sampah.dan jika tulisan ini bermanfaat,lihatlah tulisan ini sebagai sampah pula.

Saya bukanlah siapa-siapa.jadi tulisan saya tentu tetap bernilai sampah apapun penilaiannya.

Begitu kiranya tulisan ini saya buat,semoga hasil olah pikir saya ini tidak memperburuk keadaan intern Hindu.

Jayalah Hindu

Om Shanti Shanti Shanti Om.